Keren! Desa Randusari Masuk 10 Besar Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional

DIKASIH INFO – Desa Randusari, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi wakil Kabupaten Klaten sekaligus Provinsi Jawa Tengah dalam lomba desa pangan aman tingkat nasional.

Pada lomba yang digelar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) itu, Desa Randusari masuk dalam 10 besar nasional.

Kepala Desa Randusari, Sutarjo mengikuti penilaian lomba desa pangan aman tingkat nasional bersama sembilan desa lainnya dari berbagai daerah, pada Rabu (22/2/2023) secara virtual meeting.

Penilaian lomba desa pangan aman tingkat nasional dilakukan oleh berbagai instansi secara maraton, mulai dari Kemenko PMK, Bapanas, Kemendagri, BKKBN, Kemendes PDTT, Kementan, hingga BPOM.

Baca Juga: Bupati Klaten Kembali Gelar Ngopi Bareng, Kali Ini Bersama PKL dan Juru Parkir

Sutarjo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan berbagai program telah disusun untuk menunjang keamanan pangan bagi masyarakat. Program tersebut dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat.

“Jadi dalam pelaksanaannya, masyarakat ikut terlibat dan turut serta dalam pengawasan terwujudnya pangan yang aman,” jelasnya sebagaimana dilansir Dikasih Info dari klatenkab.go.id.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan program keamanan pangan yang dilaksanakan di Randusari berkorelasi dengan program penanggulangan dan penurunan angka stunting.

“Guna menunjang program ini, Pemerintah Desa Randusari juga mengalokasikan Dana Desa agar program dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” ungkapnya.

Baca Juga: 24 Booth Pelayanan Beroperasi Penuh Setelah Grand Launching MPP Nyawiji Kabupaten Wonogiri

Sebagai informasi, lomba desa pangan aman adalah kompetisi yang diadakan Pemerintah Indonesia untuk mempromosikan praktik pertanian yang aman dan berkelanjutan serta memastikan ketahanan pangan di daerah pedesaan.

Lomba desa pangan aman tersebut mendorong desa-desa untuk menerapkan praktik pertanian yang baik, seperti penggunaan pupuk dan pestisida organik, pergiliran tanaman, dan teknik pengendalian hama yang aman bagi manusia dan lingkungan.

Kompetisi ini juga mempromosikan penerapan praktik pertanian berkelanjutan seperti pengelolaan air, konservasi sumber daya alam, dan penggunaan energi terbarukan. Ini mendorong penduduk desa untuk bekerja sama dan mengembangkan pendekatan berbasis masyarakat untuk produksi pertanian.

Aspek penilaian lomba desa pangan aman meliputi program keamanan pangan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa, kemandirian desa dalam pelaksanaan program tersebut, inovasi desa, hingga keberlangsungan program keamanan pangan.

Baca Juga: Selamat! Boyolali Terima Sertifikat Penghargaan Kabupaten Bebas Frambusia