DIKASIH INFO – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menggelar acara tirakatan dalam rangka memperingati Hari Jadi Banjarengara ke-452.
Acara tirakatan Hari Jadi Banjarengara ke-452 digelar di Pendapa Dipayudha Adigraha, Sabtu malam (25/2/2023).
Malam tirakatan Hari Jadi Banjarengara merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Pemkab Banjarnegara menjelang hari jadinya.
Seperti tirakatan pada umumnya, tirakatan Hari Jadi Banjarengara ke-452 juga bertujuan untuk mengenang para pahlawan, para pemimpin pendahulu serta mereka yang berjasa dalam dalam perjalanan sejarah Kabupaten Banjarnegara.
Hadir dalam tirakatan Hari Jadi Banjarengara ke-452 Penjabat Bupati Tri Harso Widirahmanto SH, anggota Forkopimda Banjarnegara, Sekrearis Daerah, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Selain para staf ahli bupati, para asisten Sekda, kepala OPD, Camat, Lurah, ketua Tim Penggerak PKK dan undangan lainnya, Wakil Bupati Banjarnegara periode 2006 – 2011, Drs H. Suhardjo MM, dan Wabup Plt Bupati periode 2017 -2022, H. Syamsudin S. Pd, M. Pd juga turut hadir dalam acara tersebut.
Ketua Pansus Perubahan Hari Jadi dan Logo Daerah DPRD Banjarnegara, Agus Junaedi, dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa malam Hari Jadi Banjarengara, agar dimaknai sebagai refleksi menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme.
Ia juga memaparkan proses perubahan hari jadi dari semula Wani Memetri Rahayuning Praja yakni 22 Agustus 1831 menjadi Manunggaling swara tumataning praja yaitu 26 Februari 1571.
Menurut Agus Junaedi, Hari Jadi Banjarnegara yang lama, 22 Agustus 1831, mengandung anomali.
Pasalnya, di satu sisi masyarakat Banjarnegara mengakui Diponegoro sebagai Pahlawan Nasional, namun di sisi lain juga mengakui pengangkatan Dipayudha IV oleh Belanda sebagai Bupati Banjarnegara atas jasanya ikut membantu Belanda melawan Diponegoro.
“Karena itu, berdasarkan aspirasi masyarakat, DPRD mengkaji dan menghasilkan Perda Perubahan Hari Jadi yang diikuti Perda Perubahan Logo Daerah. Semua itu kita harapkan menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme masyarakat,” kata Agus sebagaimana dilansir dari banjarnegarakab.go.id.
Baca Juga: Polda Aceh dan Petugas Bea Cukai Berhasil Gagalkan Peredaran Sabu Melalui Jalur Laut
Ia juga menambahkan, dengan Hari Jadi Banjarnegara yang baru 26 Februari 1571, maka eksistensi bupati-bupati terdahulu sejak Banjar Petambakan berdiri diakui dan patut diteladani.
“Pada saat Geger Perang Pracina, bahkan Bupati Banjar Petambakan Mangunyudha gugur di benteng VOC di Kartosuro sehingga beliau dijuluki Mangunyudha Seda Loji. Sebuah patriotisme yang tidak dimiliki semua bupati saat itu,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Jenazah Diduga WNI Korban Gempa Turki Telah Ditemukan, Tim DVI Segera Lakukan Identifikasi
Link Live Streaming Gratis Monza VS AC Milan, Lengkap dengan Prediksi dan Fakta Menariknya
Pintu Spillway Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Dibuka Karena Curah Hujan yang Tinggi
24 Booth Pelayanan Beroperasi Penuh Setelah Grand Launching MPP Nyawiji Kabupaten Wonogiri
Ganjar Pranowo Serahkan Bantuan Hibah Keagamaan dan Pendidikan Keagamaan
Kemendikbudristek Lepas 21.045 Peserta Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023
Selamat! Boyolali Terima Sertifikat Penghargaan Kabupaten Bebas Frambusia