DIKASIH INFO – Berikut ini adalah biografi singkat Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi, filsuf Muslim pertama.
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi dilahirkan di Kufah, ayahnya adalah seorang pejabat pemerintahan pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid. Beliau dipanggil dengan Al-Kindi karena dihubungkan dengan kabilahnya, yaitu kabilah arab Kindah.
Al-Kindi dijuluki sebagai filsuf arab karena beliaulah filsuf muslim pertama. Karena beliau satu-satunya diantara sekian banyak filsuf muslim yang tidak diragukan kearabannya. Perlu disebutkan bahwa beliau literatur Barat yang telah mengganti namanya menjadi Alchendius, sekalipun literatur Barat saat ini beliau menulis dengan namanya yang benar, yaitu Al-Kindi.
Al-Kindi menghabiskan masa kecilnya di Kufah bersama kedua orang tuanya. Ketika Al-Kindi masih anak-anak, ayahnya meninggal dunia. Keadaannya yang yatim tidak mengendorkan semangatnya.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik, Begini Kata Erick Thohir
Dia tetap terus mempelajari berbagai macam ilmu di Kufah, Basrah dan Baghdad. Dia memulai belajarnya dari ilmu-ilmu agama, kemudian filsasat, logika, matematika, musik, astronomi, fisika, kimia, geografi, kedokteran dan tekhnik mesin.
Kemampuannya dalam bidang filsafat dan penemuannya dalam bidang kedokteran serta keahliannya sebagai insinyur telah diakui oleh para ilmuwan lain yang hidup pada masanya.
Kejeniusan dan kemampuannya dalam berbagai bidang sempat menjadi sumber kedengkian orang-orang yang dengki dan lemah jiwanya, sehingga hampir saja Al-Kindi dipenjara, dicambuk dan diboikot.
Anehnya, diantara mereka juga ada yang menjelek-jelekkan prilakunya dan mengklaimnya sebagai orang pelit. Dalam bidang penguasaan bahasa asing, Al-Kindi menguasai dua bahasa, yaitu bahasa Yunani dan Suryani.
Ada yang mengatakan bahwa beliau juga mengusai bahasa asing lainnya. Penguasaannya terhadap berbagai bahasa inilah yang telah membantunya menguasai berbagai macam ilmu dan menadikannya sangat berpengaruh bagi Khalifah Al-Ma'mun, sehingga beliau mengangkatnya sebagai penerjemah buku-buku asing yang dianggap penting.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Berhasil Sita 109,9 Kg Sabu Senilai Rp164 Miliar
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi adalah seorang ilmuwan besar yang setara dengan Ibnul Haitsam dan Al-Biruni. Beliau memiliki pemikiran besar yang mungkin mengungguli penemuan para ilmuwan besar lainnya sepanjang sejarah.
Kalau saja beliau tidak hidup pada masa itu, barangkali peradaban Islam tidak akan semaju waktu itu. Demikian juga pada masa Ibnul Haitsam, Al-Biruni, Al-Karakhi dan Ibnu Sina.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan peradaban terjadi karena pergerakan yang selalu bertambah atau dengan kata lain ada kerja berkesinambungan yang terus-menerus dilakukan antar generasi.
Sebagaimana pada saat itu, arab tidak memiliki karya besar terjemah sebelumnya. Al-Kindi termasuk ilmuwan yang hidup pada masa pergerakan terjemah, dan beliau sendiri adalah seorang penerjemah.
Artikel Terkait
Terakhir 22 Februari, Ini Cara Pemilihan Titik Lokasi Ujian dan Cetak Kartu Peserta Ujian Calon PPPK Kemenag
Jenazah Diduga WNI Korban Gempa Turki Telah Ditemukan, Tim DVI Segera Lakukan Identifikasi
Link Live Streaming Gratis Monza VS AC Milan, Lengkap dengan Prediksi dan Fakta Menariknya
Pintu Spillway Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Dibuka Karena Curah Hujan yang Tinggi
24 Booth Pelayanan Beroperasi Penuh Setelah Grand Launching MPP Nyawiji Kabupaten Wonogiri
Ganjar Pranowo Serahkan Bantuan Hibah Keagamaan dan Pendidikan Keagamaan
Kemendikbudristek Lepas 21.045 Peserta Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023