Subhanallah, Inilah Kisah Hikmah Seorang Yahudi yang Masuk Islam Berkat Kebijaksanaan Ibnu Hajar

DIKASIH INFO – Simak kisah hikmah seorang Yahudi yang masuk Islam berkat kebijaksanaan Ibnu Hajar berikut ini.

Kisah hikmah seorang Yahudi yang masuk Islam berkat kebijaksanaan Ibnu Hajar ini dilansir Dikasih INFO dari Buku 17 Kisah Penuh Hikmah.

Dengan membaca kisah hikmah seorang Yahudi yang masuk Islam berkat kebijaksanaan Ibnu Hajar diharapkan keimanan kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW akan semakin meningkat.

Berikut kisah hikmah kisah hikmah seorang Yahudi yang masuk Islam berkat kebijaksanaan Ibnu Hajar.

Ibnu Hajar rahimahullah, seorang hakim besar Mesir pada zamannya, biasa pergi ke tempat kerjanya dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda atau keledai dalam sebuah arak-arakan.

Suatu hari, ketika sedang dalam perjalanan, dia bertemu dengan seorang penjual minyak yang merupakan seorang Yahudi Mesir.

Baca Juga: Berapa Usia Ideal Anak untuk Mulai Berpuasa Ditinjau dari Aspek Kesehatan? Simak Jawabannya Disini!

Si Yahudi itu memakai pakaian kotor, seperti yang biasa dilakukan oleh tukang minyak.

Melihat arak-arakan yang megah dan mewah itu, si Yahudi tersebut menghadang Ibnu Hajar dan menanyakan tentang kontradiksi yang dia lihat dalam perilaku Ibnu Hajar yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Si Yahudi mengutip sebuah hadis, "Dunia itu adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir" (HR. Muslim).

Lalu ia bertanya, "Kenapa engkau sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir, dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini, sementara aku yang kafir hidup dalam penderitaan dan kesengsaraan?"

Namun, Ibnu Hajar memberikan jawaban yang sangat menarik dan bijaksana, "Keadaanku yang penuh dengan kemewahan dan kenikmatan dunia ini, bila dibandingkan dengan kenikmatan surga, adalah seperti sebuah penjara.

Baca Juga: 6 Keutamaan dan Keistimewaan Surat Al-Fatihah yang Umat Islam Wajib Tahu

Sedangkan penderitaan yang kau alami di dunia ini, dibandingkan dengan siksaan neraka, adalah seperti sebuah surga."

Jawaban Ibnu Hajar ini sangat menggambarkan kebijaksanaan dan kesadaran spiritual yang tinggi.